Total jarak tempuh 301 KM, 204 KM di hari pertama, 97 KM di hari kedua total waktu diatas sadel : 16 jam 29 menit selisih 2 jam dibandingkan saat kita berkeliling Bali kemarin, kecepatan rata - rata 18,2 KM per-jam, dengan demikian bisakah anda bayangkan berapa kecepatan menaiki gitgit ? dalam kisaran 4 - 7 KM perjam, perjalanan merangkak yang menggembirakan sepanjang 30 Km ditempuh selama kurang lebih 5 jam, memang bukan kecepatan seorang atlet, tapi seberapa banyakkah kiranya penggiat MTB-er yang mau mencoba jalur ini ?
Mungkin ada semacam pertanyaan kecil di benak anda, apakah secara keseluruhan trek ini begitu menyiksa? Oh tidak..., jalan - jalan di Seraya Barat sudah di hotmik, puluhan villa mentereng sudah mulai terlihat, jalan non hotmik tinggal dari arah Seraya Timur hingga Bunutan namun relatif mulus tidak compang-camping berbeda ketika Desember tahun lalu kami kesana, sekarang Amed sudah seperti Ubud, banyak tamu berseliweran, walaupun sejak masuk jalur Seraya dari Taman Ujung hingga Culik tidak akan anda temukan satupun Pos Polisi jangan berpikir ngeri soal Seraya, masyarakatnya ramah-ramah rata-rata mereka suka bertegur sapa sama team kita, anak-anak kecil berlarian dibelakang sepeda-sepeda kita, selama ini cuman anak-anak Seraya yang membanggakan sepeda-sepeda kita, sementara untuk air sepertinya belum pada masuk rumah, terlihat ada yang masih mikul air dari gronteng-gronteng yang disediakan dalam jarak tertentu di sepanjang jalan, kambing-kambingnya nampak kurus-kurus bahkan saya sempat bergumam, ini kambing apa kucing....? dijawab sayup sayup sama Tut Catur sambil melirik ke Edi Colombo,.......kambing Pak Tut.........
LPJ juga belum tersedia, kalau riding malam hari takutnya nyemplung ke laut biru, tahu harga tanah pinggir pantai ? 65 jeti, bukit-bukitnya juga fastastik jika di trap buat didirikan hotel, semua menghadap pantai, ketika kita rehat siang di sebuah bale-bale, sangat terasa kemolekan teluk itu dimana perahu-perahu berjejer rapi ada pulau kecil yang disapu buih ombak.... hhhhh.... kesannya intimite banget, yang gak cocok cuman satu hal, ada disco koplo si keong racun yang disetel kenceng dikejauhan sana.
LPJ juga belum tersedia, kalau riding malam hari takutnya nyemplung ke laut biru, tahu harga tanah pinggir pantai ? 65 jeti, bukit-bukitnya juga fastastik jika di trap buat didirikan hotel, semua menghadap pantai, ketika kita rehat siang di sebuah bale-bale, sangat terasa kemolekan teluk itu dimana perahu-perahu berjejer rapi ada pulau kecil yang disapu buih ombak.... hhhhh.... kesannya intimite banget, yang gak cocok cuman satu hal, ada disco koplo si keong racun yang disetel kenceng dikejauhan sana.
Selanjutnya, sekadar informasi untuk melengkapi history SBcc tinggal 1 trek menantang yang menunggu giliran untuk di taklukkan lagi, Ungasan - Bunut Bolong - Seririt - Asah Gobleg - Bedugul - Ungasan, bagi rekan - rekan yang tertarik untuk adu dengkul, silakan persiapkan diri anda dari sekarang, namun mohon ma'af kami hanya club kecil yang tidak mampu menyediakan juru empu, team medis, support kendaraan maupun official - offi'sialan, bila terjadi sesuatu dijalan, kita kita cuman bisa pasrah, rahasianya sering - sering nyebut & untuk menghindari kram di daerah kritis disarankan untuk tidak menggunakan celana dalam, bwaaaakkaakkaak...... bocoran rahasia dari Yan Aplette.
......dan jika Jalur naik ke Kintamani melalui Bondalem - Dausa - Daup terlewati, maka semua jalan protokol di Bali sudah pernah kita gilir rame - rame setelah itu tinggal pelelangan si "Doel dkk" berikut sertifikatnya, Hee.................
......dan jika Jalur naik ke Kintamani melalui Bondalem - Dausa - Daup terlewati, maka semua jalan protokol di Bali sudah pernah kita gilir rame - rame setelah itu tinggal pelelangan si "Doel dkk" berikut sertifikatnya, Hee.................