Pengalaman dengan turunan pada 8 Maret silam, ternyata tidak bisa dijadikan referensi ketika mencoba alur baliknya, mencoba menjajal tanjakannya dari zerro point pelabuhan Ketapang, masuk kecamatan Licin, Jambu hingga Paltuding, ternyata meleset dari perkiraan, "Dahsyat.... ini mirip track Pasar Agung, bedanya ini track menukik dari ketinggian 800 mdpl langsung nancap ke posisi 1850 mdpl sepanjang 8Km tanpa putus - putus" demikian penikmat tanjakan Gede Cakra & Aplette Hammer memberikan testimoninya.
Apapun deritanya setelah itu hanya rasa puas mendalam yang tersisa, sesekali terhibur oleh munculnya monyet hitam dari rerimbunan hutan lebat Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup, sangat berkesan, tidur di tenda dengan sleeping bag, sempat mendaki puncak namun akhirnya turun sendirian karena tak sanggup melawan hawa dingin menusuk tulang, sementara dua rekan kita berusaha melanjutkan ekspedisi dengan cara naik- turun ke gudang timbang kemudian mendaki lagi kepuncak buat mejaga panas badan, bagiku sudah sempat melihat Blue Fire yang lagi gencar-gencarnya di hembuskan buat promo Ijen sudah lebih dari cukup.... melanjutkan tidur ditenda membuatku lebih menikmati perjalanan kali ini, toh tujuan semula memang mengantar mereka.
Start jam 8 pagi, track baru bisa terselesaikan jelang jam 2 sore, sudah mengalami krisis air 5Km jelang finish, ambruk tertidur di 3 Km berikutnya karena kelelahan dan terserang kantuk berat karena semalaman gak sempat tidur serta dehidrasi akibat kurangnya suplay air, walaupun sudah disiasati dengan buka baju, namun keringat yang deras tetap saja tak terbendung, hanya seteguk air yang boleh diminum sekedar buat menghalau kering tenggorokan, hal serupa dialami sang master junior Gede Cakra, walau duluan mencapai puncak namun mengaku sempat mengais-ngais botol aqua bekas dengan harapan ada air buangan orang yang tersisa dibotol, sempat juga ditolong pengendara motor yang bersedia menyumbang setengah isi pocarinya, "Duh....tragis nian nasibmu nak...."?
berikut beberapa petunjuk larangan naik Ijen
Ijen sebenarnya masih ditutup
dengan status siaga
Puncak Ijen Jam 02.00 dinihari
kamera elek-elek kami tidak
memungkinkan menangkap Blue Fire
dibawah sana
the End.....